Sabtu, 09 Oktober 2010

Pengalaman Pembelian Produk dan Pengaruh Kelompok Acuan

            Sahabatku, sekarang aku mau share tentang mata kuliah yang sedanga kupelajari yaitu Prilaku Konsumen. Aku akan berbagi tentang pengaruh kelompok acuan yang merupakan bagian dari prilaku konsumen. Oleh karena itu, kita perlu mendefenisikan apa itu prilaku konsumen.

Perilaku konsumen merupakan tindakan-tindakan individu yang melibatkan pembelian penggunaan barang dan jasa termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan menentukan tindakan-tindakan tersebut sebagai pengalaman dengan produk, pelayanan dari sumber lainnya.

B. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah :
1. Faktor kebudayaan
Faktor kebudayaan meliputi :
a. Budaya : faktor-faktor budaya memberikan pengaruhnya paling luas pada keinginan dan perilaku konsumen. Budaya (culture) adalah penyebab paling mendasar teori keinginan dan perilaku seseorang.
b. Subbudaya : setiap kebudayaan mengandung sub kebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama. Sub kebudayaan meliputi: kewarganegaraan, agama, ras, dan daerah gegrafis.
c. Kelas sosial : hampir setiap masyarakat memiliki beberapa bentuk struktur kelas sosial. Kelas-kelas sosial adalah bagian-bagian masyarakat yang relatif permanen dan tersusun rapi yang anggota-anggotanya mempunyai nilai-nilai, kepentingan dan perilaku yang sama.
Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti kelompok kecil, keluarga serta aturan dan status sosial konsumen. Disini keluarga merupakan organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keputusan orang ingin membeli juga dipenggaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi ekonomui, gaya hidup dan kepribadian serta konsep diri.
Selain dari beberapa faktor diatas yang mempengaruhi perilaku konsumen juga dipengaruhi juga oleh faktor-faktor psikologis seseorang, yang meliputi motivasi, persepsi, pengetahuan dan keyakinan serta sikap.


C. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli
a. Proses Pengambilan Keputusan Pembeli Terhadap produk Baru
Sebuah produk baru adalah barang, jasa, atau ide yang dianggap baru oleh pembeli potensial. Terkadang produk yang beredar dipasaran telah lama ada, disini konsumen dapat membuat keputusan untuk menerima / mengadopsinya. Proses adopsi adalah proses mental yang dilalui seseorang, mulai dari pengenalan pertama sampai pada penerimaan / adopsi final.
Tahap-tahap proses adopsi:
1. Sadar : konsumen menjadi sadar akan adanya produk baru, tetapi kekurangan informasi mengenainya.
2. Tertarik : konsumen akan menjadoi tertarik untuk mencari informasi mengenai produk baru.
3. Evalusi : konsumen harus mempertimbangkan apakah produk baru tersebut masuk akal atau tidak untuk dikonsumsi.
4. Mencoba : konsumen mencoba produk baru tersebut dalam skala kecil untuk meningkatkan perkiraan nilai produk tersebut.
5. Adopsi : konsumen memutuskan secara penuh dan teratur menggunakan produk baru tersebut.

b. Tipe-Tipe Perilaku Membeli
Ada empat tipe perilaku membeli, yaitu :
a. Perilaku pembelian yang kompleks
Disini konsumen mengakui keterikatan yang tinggi dalam proses pembeliannya, harga produk tinggi, jarang dibeli, memiliki resiko yang tinggi. Perilaku konsumen melalui proses tiga langkah, yaitu: pertama, mengembangkan keyakinan tentang produk tersebut. Kedua, membangun sikap, dan ketiga melakukan pilihan.
b. Perilaku pembelian yang mengurangi ketidakefisienan
Disini konsumen mengalami keterlibatan tinggi akan tetapi melihat sedikit perbedaan, diantara merek-merek. Konsumen mengunjungi beberapa tempat untuk mencari yang lebih cocok.
  1. Perilaku pembelian karena kebiasaan
Disini konsumen rendah sekali dalam proses pembelian karena tidak ada perbedaan nyata diantara berbagai merek dan harga barang relatif rendah
  1. Perilaku pembelian yang mencari keragaman
Disini keterlibatan konsumen yang rendah akan dihadapkan pada berbagai pemilihan merek.
c. Tahap-Tahap Proses Membeli
Tahap-tahap dalam proses membeli mwliputi :
a. Pengenalan kebutuhan/masalah
Disini orang yang akan memasarkan produk meneliti mengenai apa yang dibutuhkan, apa yang menyebabkan semua itu muncul dan mengapa seseorang membutuhkan sesuatu. Seorang pemasar akan mengenalkan pada konsumen agar lebih tertarik.
b. Pencarian informasi
Sumber informasi konsumen terbagi dalam empat kelompok, yaitu :
1. Sumber pribadi, meliputi: keluarga, teman-teman, tetangga, dan kenalan.
2. Sumber niaga, meliputi : periklanan, petugas penjualan, penjual kemasan dan pemajangan.
3. Sumber umum, meliputi : media massa dan organisasi konsumen.
4. Sumber pengalaman, meliputi: pernah menangani, menguji, dan mempergunakan produk.
c. Pencarian alternatif
Terdapat lima konsep dasar bagi pemasar dalam penilaian alternatif konsumen, yaitu :
  1. Sifat-sifat produk, apa yang menjadi ciri-ciri khusus dan perhatian konsumen terhadap produk atau jasa tersebut.
  2. Pemasar lebih memperhatikan pentingnya ciri-ciri produk daripada penonjolan Ciri-ciri produk.
  3. Kepercayaan konsumen terhadap ciri merek yang menonjol
  4. Fungsi kemanfaatan, yaitu bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan yang diperoleh dari produk dengan tingkat alternatif yang berbeda-beda setiap hari
  5. Bagaimana prosedur penilaian yang dilakukan konsumen dari sekian banyak ciri-ciri barang.
d. Keputusan membeli
Ada dua faktor yang menyebabkan seseorang mengambil keputusan untuk
membeli, yaitu :
  1. Sikap orang lain : keputusan membeli itu banyak dipengaruhi oleh teman-teman, tetangga, atau siapa saja yang dipercayai
  2. Faktor-faktor situasi yang tidak terduga : seperti faktor harga pendapatan.
Ini merupakan teori dari prilaku konsumen dan hal-hal yang mempengaruhinya. Setelah mempelajari ini, ada beberapa pengalamanku terhadap pembelian produk yang dipengaruhi oleh kelompok acuan. Diantaranya dari keluarga, dan teman. Contoh produk atau jasanya adalah pembelian softener soklin, Jilbab, dan tukang pijit.


a.      Attack Softener
Pada waktu kelas 3 SMA, saya selalu pulang sekolah pada sore hari. Kami sudah mulai sibuk mempersiapkan UAN. Saya kebingungan untuk mencari celah waktu untuk mencuci pakaian. Dan saya sering merendam pakaian pada pagi hari, baru mencucinya sore hari. Tapi baju saya jadi bau, sehingga saya terpaksa untuk merendam pakaian lagi. saya ingin membeli detergen yang membuat pakaian tetap wangi walaupun tidak dikasih pewangi, dan membuat pakaian ketika direndam semalaman atau seharian tidak bau.
Ketika ada waktu kosong, saya berkunjung ke kosan kak Risa. Setiap kali main ke kosan dia, saya selalu mencium wangi pakaiannya. Pakaian kak Ris selalu wangi dan segar. Saya merasa nyaman dan suka dengan wanginya. Saya pun menanyakan hal tersebut. Kak Ris mengatakan kalau dia memakai Attack Softener. Kak Ris juga mengatakan kalau dia sering merendam pakaian malam hari dan mencucinya pagi hari, tapi pakaian kak Ris tetap wangi tanpa merendam lagi.
Saya menjadi tertarik dan mencoba membeli detergen Attack Softener sebagai solusi terhadap permasalahan bau pada pakaian. Sehingga ketika saya mencuci, paaian saya tetap wangi dan tidak bau.

b.      Jilbab
Teman-teman pasti akan mengira kalau jilbab disini adalah kerudung yang dikenakan untuk kepala. Tapi yang dimaksudkan disini adalah gamis yang sering teman-teman sebutkan untuk pakaian yang selalu dikenakan. Karena dalam surat Al-Ahzab ayat 59 menerangkan kalau jilbab itu adalah pakaian yang menjulur sampai ke bawah tanpa ada pembatas. Itulah yang saya pahami terhadap ayat tersebut.
Pada suatu ketika, saya ingin menjahit jilbab. Dan bahannya sudah dibeli di Pasar anyer. Tapi saya merasa kebingungan untuk menentukan model jilbab supaya kelihatan enjoy, tidak kuno dan tidak kelihatan tua. Saya menanyakan pada teman-teman yang lain, mereka juga kebingungan.
Keesokan harinya, saya ketemu mb Esti Ankim 44. Dia juga mengenakan Jilbab. Jilbab yang dia kenakan selalu bagus dan modelnya selalu baru. Lalu saya meminta pendapat untuk model jilbab yang akan saya buat. Lalu dia mengatakan kalau jilbab yang dia pakai bukan dijahit ke tukang jahit. Tapi dibeli yang sudah jadi di Pasar anyer. Dia juga mengatakan modelnya bagus-bagus dan trendy. Harganya juga cukup terjangkau, perkisaran antara Rp 55.000 – Rp 100.000. tergantung kita ingin membeli model apa saja. Ada yang bahannya dari levis, katun, dan kaos juga ada. Setelah itu saya bilang, saya sering ke Pasar anyer kenapa tidak pernah lihat jilbab yang harganya perkisaran yang telah disebutkan. Mb Esti mengatakan lagi, ada kok tapi yang jualan Jilbab itu di dalam pasarnya, telusuri aja. Tidak ada yang dijual dipinggiran toko.
Sepertinya menarik juga usulan mb Esti, saya tidak perlu pusing-pusing mikirin model jilbab yang akan dibuat. Dan ketika tidak ada jadwal kuliah, saya maen ke Pasar anyer serta survey, ternyata jilbab yang dijual di sana bagus-bagus, trendy, dan keren. Saya pun memutuskan untuk membeli jilbab warna hijau, dengan adanya kerutan di pergelangan tangan, dan terlihat santai.

c.       Tukang Pijat
Liburan semester II, saya tidak pulang ke Padang karena sudah pulang liburan lebaran lagipula tidak punya ongkos. Saya tetap tinggal sendirian di kosan. Suatu ketika, saya diajak mb Gita untuk memenuhi undangan pernikahan temannya. Kami pergi dengan motor. Perjalanan berangkat ke sana lancar dan aman.
Ketika pulang, ditengah perjalanan ada motor yang hendak menyeberang. Tanpa melihat keadaan, motor tersebut menyeberang dan mb Gita jadi gugup. Tanpa disangka saya jatuh dari motor. Dan untungnya tidak ada kendaraan lain dibelakang kami. Kalau tidak mungkin akan terjadi tabrakan beruntun. Iih sereem....
Setelah sampai di rumah mb Gita, aku dikasih minum dan mau dipijat. Tapi di daerah sana tidak ada tukang pijat cewek. Saya tidak mau di pijat kecuali tukang pijatnya cewek. Setelah kejadian itu, badan saya sering pegal-pegal dan sering merasa kesakitan. Saya menahan semua itu dan menunggu liburan semester 3.
Akhirnya liburan semester 3 datang juga. Saya bertanya pada ibu tukang pijat yang enak, dan bisa cepat menyembuhan rasa nyeri. Ibu memberitahukan dan mengantarkan saya ke tukang pijat tersebut. Setelah 3 kali dipijat, rasa nyeri ditubuh berangsur-angsur hilang.
 
 Ternyata banyak hal yang membuat pengaruh buat kita dalam poses transaksi jual beli. Ini merupakan hal penting yang perlu diketahui oleh anak Agribisni.
Semoga bermanfaat!

Dari berbagai sumber







Tidak ada komentar:

Posting Komentar