Kamis, 30 September 2010

~~ Penyebab Telat Datang Bulan ~~

Assalamu'alaikum wr. wb..
Sahabatku yang disayangi Allah.. Smoga kita semua dalam keadaan sehat wa'alfiat. Oy, dalam kesempatan ini saya mau membahas tentang haid. Karena kecendrungan para remaja yang kurang mengerti akan hal ini. Dan kita menganggap sepele dengan maslah ini.

Haid atau lebih dikenal dengan istilah menstruasi merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Kejadian tersebut akan berlangsung tiap bulan dan merupakan suatu proses normal bagi perempuan biasa.
Dengan kata lain, menstruasi adalah suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan.
Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan tamu bulanannya untuk pertama kali adalah 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga sebagian perempuan yang mengalami datang bulan (haid/menstruasi) lebih awal (usia 8 tahun) atau lebih lambat yaitu diusia 18 tahun. Menstruasi itu sendiri nantinya akan berhenti disaat perempuan sudah berusia sekitar 40-50 tahun yang lebih dikenal dengan istilah menopause. Siklus haid/menstruasi normalnya terjadi setiap 21-35 hari sekali, dengan lama haid berkisar 4-7 hari. Jumlah darah haid normal berkisar 30-40 ml. Dan menurut hitungan para ahli perempuan akan mengalami 500 kali haid selama hidupnya.
Sebagian perempuan mengalami haid yang tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, jumlah darah haid yang sangat banyak sampai-sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit saat haid, gejala PMS (Pre Menstruasi Syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih banyak lagi. Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil).
Gangguan yang terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid pertama kali. Artinya bila seorang perempuan telah mendapatkan haid pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur. Tapi, bila setelah usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur juga maka dipastikan ia mengalami gangguan haid. Gangguan yang umumnya terjadi pada perempuan pada saat haid adalah tidak haid selama beberapa waktu (amenorrhea), darah haid yang sangat banyak ( menorrhagia) dan timbulnya sakit saat haid (dysmenorrhea).
Terlambat datang bulan (amenorrhea)
Ada dua jenis amenorrhea yaitu primer dan sekunder. Amenorrphea primer adalah kejadian dimana seorang perempuan yang sudah berusia sampai 14 tahun belum juga mengalami haid. Hal tersebut disebabkan oleh terhambatnya perkembangan pubertas, tidak terbentuknya hormon atau tidak terbentuknya sel telur. Sedangkan bila perempuan tidak mendapatkan haid selama 3-4 kali semenjak haid terakhir, gejala itu disebut amenorrhea sekunder. Penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis, olahraga yang berlebihan, stress atau depresi, kehamilan, efek dari obat tertentu dan tumor. Untuk meyakinkan penyebab gangguan ini, pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, payudara, rambut kemaluan, tes kehamilan, pemeriksaan penyakit tiroid dan penyakit kronis lainnya. Pengobatan amenorrhea tergantung pada penyebabnya. Biasanya dilakukan terapi hormon.
Darah haid banyak
Gangguan ini ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid, darah haid yang banyak (lebih dari 80 ml) dan haid lebih dari 8-10 hari atau siklus haid yang pendek (setiap 21 hari). Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan horman atau kanker.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan secara fisik terhadap kelenjar tiroid, hati dan vagina. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah, test kehamilan, fungsi tiroid dan fungsi hati atau pemeriksaan hormonal.
Pengobatan dapat dilakukan dengan suplementasi zat besi dan antiprostaglandin selama haid dan pemberian asam folat. Yang paling ditakutkan akibat keluarnya darah haid dalam jumlah yang banyak bagi setiap perempuan adalah anemia. Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menderita kekurangan darah. Oleh karenanya biasanya diberikan pula antikoagulan untuk menggumpalkan darah.
Nyeri haid
Beberapa perempuan mengalami sakit atau kram di daerah perut bagian bawah saat haid berlangsung, bahkan ada yang sampai pingsan karena tidak dapat mehanan rasa sakitnya. Gangguan seperti ini disebut dengan dysmenorrhea. Bila rasa sakit tidak disertai dengan riwayat infeksi pada panggul atau keadaan panggul normal, dinamakan dysmenorrhea primer. Gejalanya ditandai dengan rasa mual, ingin muntah, sakit kepala, nyeri punggung dan pusing. Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti dan para ahli menduga bahwa rasa sakit tersebut disebabkan oleh kontraksi otot dinding rahim.
Rasa sakit juga dapat disebabkan oleh peradangan pada panggul, struktur panggul yang tidak normal, pelekatan jaringan-jaringan di dalam panggul, endometriosis, tumor, polip, kista ovarium dan penggunaan alat IUD. Jenis ini dinamakan dysmenorrhea sekunder.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi USG, laparoskopi, pemriksaan darah dan pemeriksaan vagina. Dan pengobatan dilakukan dengan memberikan obat anti peradangan untuk mencegah kram, jika tidak mempan diberikan pil estrogen selama 3-6 bulan.

Semoga Bermanfaat.
Dari berbagai sumber.

Senin, 27 September 2010

~Sekolah Katolik di Inggris Berubah Menjadi Sekolah Islam~

Sebuah surat kabar Inggris mengungkapkan bahwa sekolah Katolik Roma yang berada di jantung komunitas Asia di daerah Lancashire, Inggris akan menjadi sekolah-sekolah agama pertama yang berubah menjadi sekolah Islam.
Surat kabar “The Independent” edisi Sabtu (25/9) mengutip dari “Keuskupan Salford” yang mengelola sekolah dasar “Sacred Heart” di kota Blackburn, di provinsi Lancashire, mengatakan: “Ia berpendapat bahwa tidak pantas keuskupan mengambil alih pengelolaan sekolah secara penuh di mana siswa yang beragama Katolik tidak melebihi jumlah 3% dari seluruh siswa, yang berjumlah 177 siswa.
Dikatakan: “Sepuluh tahun yang lalu, sekolah itu berada di komunitas Katolik, dengan 91% siswanya beragama Kristen, tetapi sekarang jumlah itu berkurang drastis menjadi tidak lebih dari 3% saja Akibatnya, Keuskupan Salford sampai pada kesimpulan bahwa sudah tidak sepantasnya lagi bagi Gereja Katolik untuk tetap bertanggungjawab atas sekolah itu. Sebagai gantinya, bahwa masa depan sekolah sedang dalam konsultasi dengan sebuah masjid setempat sebagai pihak yang paling layak untuk mengambil alih tugas-tugas pengelolaan sekolah.”
Jumlah penganut Kristen di Inggris sekitar 71%, sedangkan jumlah kaum Muslim sekitar 3% dari jumlah total penduduk Inggris yang jumlahnya mencapai lebih dari 61 juta jiwa (islamtoday.net, 26/9/2010).

Sabtu, 25 September 2010

_Hati-hati, KEJAHATAN ada DIMANA-MANA_

Assalamu'alaikum sahabat ku. Apa kabar semuanya? Semoga dalam keadaaan sehat wa'alfiat. Aamiin...

Oya, malam ini saya mau menceritakan pengalaman beberapa hari ini. Pada hari Jumat kemaren, setelah selesai kuliah saya dan teman-teman mau pergi ke Ajay (Adijaya) untuk membeli peralatan tulis. Kami pun pergi dengan semangatnya yang kebetulan hari itu kuliah di kampus IPB Baranang Siang, sehingga kalau ke Ajay jadi lebih dekat. Kami melewati Botani Square, tapi belum buka karena memang jam baru menunjukkan pukul 09.00 WIB. Kami pun bercerita banyak hal di jalan, tentang liburan lebaran kemaren, dll. Ditengah perjalanan menuju Ajay, kami harus menyeberang dahulu. Kami memutuskan untuk menyeberang di jembatan penyeberangan. Disana banyak pengemis yang nongkrong (heheh... gaul juga tuh pengemis). Tapi ketika saya akan menaiki tangga penyeberangan, ada seorang pengemis separuh baya, dengan sigapnya mau mengambil gelang di tangan kiri. Alhamdulillah saya cepat menyadarinya, dan cepat-cepat menarik tangan serta menatapnya dengan tajam. Untung saja gelang itu gagal diambil oleh pengemis tersebut.

Ini hanya salah satu kejadian yang terjadi pada saat ini, yang membuat kita merasa tidak aman dan nyaman. Saya berharap agar sahabat dapat berhati-hati dimana pun berada. Karena tindak kejahatan itu ada dimana-mana dan ketika ada kesempatan pasti mereka akan melakukannya. Dan untuk sahabat ketahui kenapa kita merasa tidak aman, karena memang sistem yang dipakai saat ini adalah Demokrasi yang tidak menjamin kenyamanan dan rasa aman pada masyarakatnya. Sistem ini mengajarkan untuk peduli pada kepentingan individu semata dan azas manfaat serta hanya mencari keuntungan. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Itulah gambaran yang terjadi pada saat ini sehingga menimbulkan banyak pelaku kejahatan. Ini mereka lakukan hanya untuk mencari sesuap nasi agar bisa bertahan hidup. wallahu'alam.

Kita menyadari bahwasanya kita butuh solusi atas permasalahan yang terjadi di negeri ini. Kita harus mencari kenapa permasalahan ini bisa terjadi dan mencari solusi yang konkrit dan dapat mensejahterakan masyarakat. Kalau menurut pandangan saya, ini terjadi karena Islam tidak dijadikan sebagai solusi dari berbagai problematika kehidupan. Islam tidak dijadikan sebagai aturan menyeluruh dalam menjalani kehidupan. Kalau kita flash back, ketika Islam diterapkan pada pemerintahan Umar Bin Khattab, beliau sendiri yang memangkul beras untuk diberikan kepada masyarakat yang kelaparan. Beliau tidak ingin kalau ada masyarakatnya yang tidak sejahtera. Umar menyadari bahwa apa-apa yang dipimpinnya akan dipertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT. Semoga saja pemerintahan kita menyadarinya dan Islam kembali dijadikan sebagai Solusi untuk problematika kehidupan. Aamiin...

Udah dulu ya sahabat, lain waktu disambung lagi. Kalau sahabat mau menanggapi, tafadhol mari kita sharing bersama.

~~Kosan AM tercinta~~

Rabu, 22 September 2010

::: Agenda Terselubung Dibalik Bentrok Umat Islam Bekasi VS HKBP :::

Muhammad Rahmat Kurnia

“Sekarang sedang terjadi kapitalisasi isu kekerasan untuk memojokkan ormas-ormas Islam. Pada sisi lain, kini tengah terjadi pula penyebaran agama secara provokatif yang memancing masyarakat sebagaimana kasus yang terjadi di Bekasi”. Begitu, diantara ungkapan KH. Ma’ruf Amien dalam acara forum ukhuwah Majelis Ulama Indonesia Pusat menjelang Idul Fitri 1431H kemarin.

Apa yang diungkapkan Kiyai Ma’ruf, tentu bukan tanpa realitas. Setidaknya ada tiga persoalan actual yang dihadapi umat Islam saat ini. Pertama, kasus Ahmadiyah. Beberapa waktu lalu, terjadi kerusuhan di Manis Lor, Kuningan. Pihak-pihak yang membenci Islam mengeksploitasi ini sebagai kekerasan yang dilakukan oleh sebagian umat Islam. Padahal, realitas menunjukkan bahwa merekalah yang memprovokasi. Buktinya, mereka sudah menyiapkan banyak kerikil untuk melempar dan sudah siap dengan mengenakan helm. Artinya, pihak Ahmadiyah dan kalangan liberal sudah merencanakan untuk melakukan hal ini. Sekretaris MUI, Amirsyah (4/9/2010) menyampaikan bahwa pimpinan Ahmadiyah mengaku siap untuk membenturkan antarumat Islam.

Kedua, isu kerukunan. Yang terakhir adalah isu Bekasi dimana kata mereka terjadi tindak kekerasan, lalu penusukan seorang pendeta. Isu tersebut mereka kapitalisasi. Padahal, realitasnya tidaklah demikian. “Warga keberatan karena pada hari Minggu, motor maupun kendaraan lain dari jemaat sering membuat macet,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Timur Pradopo. Provokasi tampak saat jemaat HKBP tetap melakukan konvoi tanggal 15 Agustus, 22 Agustus, dan 5 September padahal pihak kepolisian sudah memperingatkan bahwa hal itu akan menimbulkan gesekan sosial. Mereka menuding kelompok Islam tertentu yang melakukannya. Ternyata, Pendeta Damin Demantra, dalam salah satu wawancara TV swasta mengatakan bahwa setelah dia mengklarifikasi kepada ormas tersebut, ternyata tidak benar apa yang dituduhkan tersebut.
Terus digembar-gemborkan bahwa Ahmadiyah dan Kristen dizhalimi, kebebasan beragama tidak ada lagi. Puncaknya adalah acara kebaktian di depan istana Negara yang dihadiri oleh tokoh-tokoh mereka seperti Frans Magnis Suseno, Romo Beni, dll. Apa yang mereka lakukan sebenarnya adalah penyebaran agama yang provokatif dan tentu saja ini melanggar SKB. Dari dulu, mereka memang tidak setuju dengan SKB karena mereka ingin menyebarkan agama secara provokatif dan mengembangkan liberalism dan pluralisme.

Untuk itu, mereka melakukan dua langkah untuk merubah SKB. Langkah pertama, melakukan yudisial review UU PNPS No.1/1965 beberapa waktu lalu. Seperti diketahui, UU tersebut merupakan satu-satunya dasar bagi SKB. Bila, UU tersebut dicabut maka SKB pun tidak memiliki dasar sama sekali. Hilang. Itulah sebabnya, HTI turut menjadi pihak terkait dalam melawan yudisial review beberapa waktu lalu itu. Dan Alhamdulillah, berhasil. Setelah itu gagal, mereka menempuh langkah agar SKB dihilangkan. Mensikapi hal ini menarik apa yang disampaikan KH. Athian Ali Da’I “Ya, kalau mereka mau, hapuskan saja SKB itu. Kita selama ini tidak dapat berdakwah kepada orang-orang nonMuslim karena mentaati SKB ini. Kalau memang itu yang mereka kehendaki, mungkin bagus, kita akan datangi pintu-pintu mereka, kita dakwahi mereka. Bila masalah muncul, kita selesaikan saja di lapangan.” Namun, nampaknya mereka tahu itu. Mereka tidak akan berani menuntut penghapusan SKB. Kini, mereka sedang berusaha untuk merubah isi SKB tersebut demi kepentingan mereka. Lobi kesana kemari telah dilakukan. Kepala Bimbingan Masyarakat Departemen Agama, Nasharudin Umar berulang kali menegaskan tentang pentingnya revisi isi SKB tersebut.

Ketiga, isu pembubaran Ormas. Mereka tidak berhenti sampai di situ. Mereka mengeksploitasi isu kekerasan ini untuk membubarkan ormas Islam. Arah dari Departemen Dalam Negeri maupun Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memang menuju pada pembubaran Ormas yang dianggap bermasalah. Karenanya, isu pembubaran ormas melalui perubahan UU keormasan perlu dicurigai. Ketua Komisi II, Chairuman, yang membidangi hal ini pernah menyampaikan isu UU Ormas ini perlu dicermati. Tampak bahwa ada kegusaran dalam dirinya bahwa banyak anggota DPR yang menyerukan ini. Tidak heran, karena kelompok mereka memang yang menggalang hal tersebut. Termasuk kelompok yang ramai dibicarakan sebagai pengusung komunisme baru.

Hal lain yang penting dicatat, pada 1 Oktober 2010, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Taufik Kiemas, akan mengundang eks PKI ke gedung MPR dalam kedudukan mereka sebagai korban peristiwa 1965. Padahal, belum hilang dari ingatan peristiwa 45 tahun lalu, tepatnya 12 Januari 1965. Saat itu, para peserta training Pelajar Islam Indonesia (PII) sedang menunaikan shalat shubuh di Desa Kanigoro, Kediri, mereka diserbu ribuan PKI dan al-Quran pun diinjak-injak. Kalau benar-benar terjadi, sungguh hal ini merupakan tusukan yang melukai jiwa dan iman umat Islam.

Sejak lama demikian jelas bahwa mereka adalah perpaduan antara kelompok kiri, liberal, dan non Muslim yang antiIslam. Mereka dibackup oleh asing baik konsep, dana, jaringan, maupun power. Pada saat berbicara kepentingan masing-masing mereka seringkali bertikai. Namun, ketika menghadapi Islam, mereka bersatu padu. Ringkasnya, berbagai upaya untuk menjegal tegaknya syariah terus dilakukan oleh pihak antiIslam. Namun, apapun makar yang mereka lakukan terhadap Islam dan umatnya hanya akan menjadi kuburan kehancuran bagi mereka sendiri. Allahu Akbar wa lillahi alhamdu.[]

Sumber : http://hizbut-tahrir.or.id/2010/09/21/agenda-terselubung-dibalik-bentrok-umat-islam-bekasi-vs-hkbp/

Inilah Alasan Lengkap Warga Mustika Jaya Tolak Gereja HKBP

Peristiwa penusukan oleh sekelompok orang terhadap jemaat dan pendeta Huria Kristen Batas Protestan (HKBP) pada Minggu lalu (12/9) telah menyita perhatian publik. Masyarakat terbelah menyikapi insiden tersebut. Ada yang langsung mengecam, ada yang bersikap berhati-hati sebelum mengeluarkan sikap, dan tentu ada pula yang tidak mau tahu atas persoalan tersebut.
Redaksi Rakyat Merdeka Online, menerima e-mail bersifat surat terbuka dari salah seorang warga Mustika Jaya, Bekasi tempat keberadaan gereja HKBP itu, Rahmat Siliwangi. Surat ini sengaja kami publikasi agar menambah data pembanding bagi para pembaca. Tentu sebagai media independen dan terbuka, Redaksi Rakyat Merdeka Online, juga akan memuat bila ada dari pihak HKBP yang membantah isi surat di bawah ini.
Berikut kutipan lengkap dari surat terbuka Rahmat.

SAYA warga mustika jaya, Bekasi hanya ingin sharing kenapa sebenarnya kami sulit untuk menerima kehadiran warga HKBP di daerah kami. Dua puluh tahun lalu seorang warga Batak mulai menjadikan rumah tinggalnya sebagai tempat kebaktian. Kami warga perumahan Mustika Jjaya dapat menerima karena kami sangat menghargai toleransi dan kebebasan dalam memilih keyakinan.
Namun makin lama kami biarkan semakin banyak warga Batak yang sering mondar mandir di perumahan kami. Bahkan perilaku mereka yang tadinya hormat kepada warga sekitar menjadi arogan dan mau menang sendiri. Selain itu dalam aktifitas sehari hari mereka mulai tidak menghormati tetua warga dan warga asli Mustika Jaya, Bekasi. Seakan–akan tanah dan daerah ini milik mereka. Bahkan dalam acara–acara keluarga, mereka sangat mengganggu ketentraman kami sebagai warga asli.
Ini bukan masalah agama. Karena di tempat kami ada juga warga yang non muslim selain Kristen HKBP.

Warga selain  muslim pun mulai keberatan dengan perilaku dan cara–cara warga HKBP dalam sosial kemasyarakatan.  Kesimpulan kami bersama warga–warga non muslim selain jemaat HKPB, jemaat HKBP cenderung kasar, sembrono, tidak tahu diri, tidak tahu malu, menyebalkan, cara bicaranya keras dan sangat arogan.
Setelah sepuluh tahun kami biarkan, jika ada acara, mereka mulai mendominasi akses jalan kampung dan mereka mulai berani terang–terangan melakukan indimidasi terhadap warga sekitar yang keberatan dengan pola tingkah dan perilaku hidup mereka seperti mabuk, menggoda wanita–wanita dan putri–putri kami, mulai mengganggu tatanan adat masyarakat asli dan hukum yang berlaku.
Selain itu jika ada acara makan–makan, mereka mulai berani memotong babi dan anjing di sekitar kampung Mustika. Bahkan bau daging–daging itu sampai tercium kemana–mana. Mereka mulai berani keliling kampung dengan bernyanyi–nyani dengan suara dan logat khas batak.
Pemaksaan cara mereka inilah yang membuat kami sangat kesal dengan tingkah pola mereka. Bahkan mereka mulai berani mendirikan lapo–lapo tuak yang selalu memicu keributan disekitar daerah Mustika Jaya.
Kemudian, kami warga sekitar, baik itu muslim dan non muslim non HKBP sering mengadakan pertemuan untuk membahas keberadaan warga HKBP (meskipun sebagian besar hanya datang setiap hari Minggu). Kesimpulan dan kesepakatan warga, kami takut jika ini dibiarkan akan merubah tatanan masyarakat kami dari berbagai lintas agama dan suku lain selain Batak.
Perilaku mereka akan mengubah tatanan kemasyarakatan yang tadinya saling menghormati, toleran, sopan santun, menjadi arogan, mau menang sendiri, mabuk–mabukan dimana saja. Dan makan dengan makanan yang bagi kami sangat menjijikan. Seperti bakar babi dan anjing.
Dan  kami pun mulai melaporkan ke Pemerintah Kota Bekasi mengenai keberadaan mereka sesuai apa adanya. Kami juga meminta Pemkot Bekasi bahkan Kepolisian dan Babinsa di daerah kami untuk berkata apa adanya dan menyelidiki secara langsung perilaku warga HKBP.
Karena yang kami sampaikan bukanlah omong kosong maka setelah hampir dua puluh tahun kami menderita dengan perilaku HKBP, oleh Pemkot Bekasi kegiatan jemaat mereka dianggap liar. Dan gereja di rumah seorang warga pun disegel oleh Pemkot Bekasi. (Tentunya dengan hasil penyelidikan selama waktu yang cukup dengan melibatkan Kepolisian dan Koramil setempat).
Jadi maksud saya membuat surat ini pada dasarnya bukan masalah didirikan gereja atau tidak dirikan gereja yang menjadi pokok permasalahan. Tapi yang akan mendirikan gereja di tempat kami adalah jemaat  Huria Kristen Batak Protestan, yang menurut teman saya juga beragama Kristen tapi dari suku lain (Jawa,  Maluku, Irian, NTT) mereka juga kurang suka dengan kelompok ini (HKBP). Karena di dalam persatuan gereja–gereja Kristen pun, selalu membuat masalah–malsalah tatanan sesuai pola arogansi kesukuan Batak mereka.
Saya hanya bisa berharap, surat saya ini bisa menjadi informasi pembanding dan pertimbangan yang objektif apakah apa yang saya sebutkan dengan perilaku mereka diatas itu salah atau mengada–ada. Khusus untuk teman–teman wartawan jika Anda ingin objektif silahkan survey warga Mustika Jaya Bekasi apakah yang saya sampaikan di atas benar atau tidak.
Dan saya surat saya ini juga ditujukan Warga HKBP untuk bercermin terhadap perilaku mereka, berperilakulah seperti manusia, kalau ingin dihormati dengan sebenarnya hormatilah tatanan masyarakat sekitar.  Kita ini orang timur, “Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Kalau tidak

dimanapun anda berada kalian tidak akan pernah diterima oleh suku manapun!

Kami takut jika mereka jadi bermukim di Mustika Jaya, tatanan kehidupan sosial kami berubah, kami takut anak–anak kami menjadi para pemabuk, keras kepala, kekerasan meningkat, kejahatan meningkat, sekali lagi kami bukan tidak mau menerima umat kristiani. Yang tidak kami terima mereka ini HKBP.

Salam,
Agustus 2010,
Mustika Jaya Bbekasi

Rahmat Siliwangi

http://syiar-islam.web.id/?p=31