By. Suci Rahmadini
1 Oktober 2010
Tik..tik.. Bunyi jam dinding, dan sunyinya malam... Tp, mata ini gak mau dipejamkan. Gak tau kenapa ini terjadi. Akhirx aq mencet tuts hp tuk facebookan. Diantara kesibukan facebookan, aku melihat status teman. Yang isinya tentang ibu, aku jadi teringat ibu di rumah. Aku jadi ingat belaiannya, kasih sayangnya,
Aku jadi ingat, ibu menjadi sahabat bagi aku. Beliau pelipur laraku, sungguh banyak pengorbanan yang beliau berikan padaku, adek2ku, dan buat keluarga. Beliau rela untuk menahan selera beliau, ibu rela gak makan asalkan anaknya bisa makan, beliau rela kakinya bengkak karna sering jalan, beliau rela kedinginan oleh hembusan angin malam. Itu beliau lakukan untuk keluarganya, buat aku, buat adek2ku.
Mungkin goresan ini gak berarti dan tidak cukup untuk melukiskan semua pengorbanannya. Tanpa terasa air mata ini jatuh, apalagi sambil mendengar lagu "BUNDA",
Ibu, aku tau engkau tidak bisa untuk membuat nada2 buat kami. Tp, semuanya sudah lebih dari nada. Ibu, aku beruntung telah dianugerahkan oleh Allah buat aku. Kasihmu sungguh gak bisa ku balas, tapi aku berusaha. Aku akan berusaha untuk membahagiakanmu. Aku akan jadi anak yang saleh, anak yang bisa kau banggakan.
Aku bahagia ibu, aku seneng. Kau selalu mendukung aku, kau selalu support aku. Kata2 yang engkau keluarkan sungguh sejuk. Dikala aku sedih, engkau selalu menghibur, dikala aku ikutan kajian engkau dukung aku (padahal para ortu takut anaknya ikutan aliran sesat) tapi engkau mau mendengar penjelasanku. Kerinduan ini semakin hari semakin bertambah. Apalagi ketika ku mendekatkan diri pada Allah, aku tambah sayang engkau.
Aku gak bakalan menyia-nyiakan engkau, aku gak mau jadi anak durhaka. Aku mau menjadikan kalau "Syurga itu d bawah telapak kaki ibu", aku ingin pahala dr Allah, dan memberikannya pada engkau.
Ibu, biar Allah yang membalas semua kebaikanmu. Aku akan menyerahkannya pada Allah..
***** Semoga aku bisa jadi anak yg berguna dan senantiasa bersyukur. Aku akan selalu menantikan kejayaan Islam, agar mengobati kepedihan ibu dan kaum muslimin... Amiin ***** (bahan renungan)
Jadi Ingaat Ibu... :(
1 Oktober 2010
Tik..tik.. Bunyi jam dinding, dan sunyinya malam... Tp, mata ini gak mau dipejamkan. Gak tau kenapa ini terjadi. Akhirx aq mencet tuts hp tuk facebookan. Diantara kesibukan facebookan, aku melihat status teman. Yang isinya tentang ibu, aku jadi teringat ibu di rumah. Aku jadi ingat belaiannya, kasih sayangnya,
Aku jadi ingat, ibu menjadi sahabat bagi aku. Beliau pelipur laraku, sungguh banyak pengorbanan yang beliau berikan padaku, adek2ku, dan buat keluarga. Beliau rela untuk menahan selera beliau, ibu rela gak makan asalkan anaknya bisa makan, beliau rela kakinya bengkak karna sering jalan, beliau rela kedinginan oleh hembusan angin malam. Itu beliau lakukan untuk keluarganya, buat aku, buat adek2ku.
Mungkin goresan ini gak berarti dan tidak cukup untuk melukiskan semua pengorbanannya. Tanpa terasa air mata ini jatuh, apalagi sambil mendengar lagu "BUNDA",
Ibu, aku tau engkau tidak bisa untuk membuat nada2 buat kami. Tp, semuanya sudah lebih dari nada. Ibu, aku beruntung telah dianugerahkan oleh Allah buat aku. Kasihmu sungguh gak bisa ku balas, tapi aku berusaha. Aku akan berusaha untuk membahagiakanmu. Aku akan jadi anak yang saleh, anak yang bisa kau banggakan.
Aku bahagia ibu, aku seneng. Kau selalu mendukung aku, kau selalu support aku. Kata2 yang engkau keluarkan sungguh sejuk. Dikala aku sedih, engkau selalu menghibur, dikala aku ikutan kajian engkau dukung aku (padahal para ortu takut anaknya ikutan aliran sesat) tapi engkau mau mendengar penjelasanku. Kerinduan ini semakin hari semakin bertambah. Apalagi ketika ku mendekatkan diri pada Allah, aku tambah sayang engkau.
Aku gak bakalan menyia-nyiakan engkau, aku gak mau jadi anak durhaka. Aku mau menjadikan kalau "Syurga itu d bawah telapak kaki ibu", aku ingin pahala dr Allah, dan memberikannya pada engkau.
Ibu, biar Allah yang membalas semua kebaikanmu. Aku akan menyerahkannya pada Allah..
***** Semoga aku bisa jadi anak yg berguna dan senantiasa bersyukur. Aku akan selalu menantikan kejayaan Islam, agar mengobati kepedihan ibu dan kaum muslimin... Amiin ***** (bahan renungan)
Jadi Ingaat Ibu... :(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar