Assalamu'alaikum wr. wb..
Sahabatku yang disayangi Allah.. Smoga kita semua dalam keadaan sehat wa'alfiat. Oy, dalam kesempatan ini saya mau membahas tentang haid. Karena kecendrungan para remaja yang kurang mengerti akan hal ini. Dan kita menganggap sepele dengan maslah ini.
Haid atau lebih dikenal dengan istilah menstruasi merupakan peluruhan dinding rahim yang terdiri dari darah dan jaringan tubuh. Kejadian tersebut akan berlangsung tiap bulan dan merupakan suatu proses normal bagi perempuan biasa.
Dengan kata lain, menstruasi adalah suatu proses pembersihan rahim terhadap pembuluh darah, kelenjar-kelenjar dan sel-sel yang tidak terpakai karena tidak adanya pembuahan atau kehamilan.
Usia normal bagi seorang perempuan mendapatkan tamu bulanannya untuk pertama kali adalah 12 atau 13 tahun. Tetapi ada juga sebagian perempuan yang mengalami datang bulan (haid/menstruasi) lebih awal (usia 8 tahun) atau lebih lambat yaitu diusia 18 tahun. Menstruasi itu sendiri nantinya akan berhenti disaat perempuan sudah berusia sekitar 40-50 tahun yang lebih dikenal dengan istilah menopause. Siklus haid/menstruasi normalnya terjadi setiap 21-35 hari sekali, dengan lama haid berkisar 4-7 hari. Jumlah darah haid normal berkisar 30-40 ml. Dan menurut hitungan para ahli perempuan akan mengalami 500 kali haid selama hidupnya.
Sebagian perempuan mengalami haid yang tidak normal. Diantaranya mulai dari usia haid yang datang terlambat, jumlah darah haid yang sangat banyak sampai-sampai harus berulang kali mengganti pembalut wanita, nyeri atau sakit saat haid, gejala PMS (Pre Menstruasi Syndrom), siklus haid yang tidak teratur dan masih banyak lagi. Gangguan ini jangan didiamkan karena dapat berdampak serius, haid yang tidak teratur misalnya dapat menjadi pertanda seorang perempuan kurang subur (infertil).
Gangguan yang terjadi saat haid dinilai masih normal jika terjadi selama dua tahun pertama setelah haid pertama kali. Artinya bila seorang perempuan telah mendapatkan haid pertamanya saat berusia 11 tahun, maka hingga usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur. Tapi, bila setelah usia 13 tahun haidnya masih tidak teratur juga maka dipastikan ia mengalami gangguan haid. Gangguan yang umumnya terjadi pada perempuan pada saat haid adalah tidak haid selama beberapa waktu (amenorrhea), darah haid yang sangat banyak ( menorrhagia) dan timbulnya sakit saat haid (dysmenorrhea).
Terlambat datang bulan (amenorrhea)
Ada dua jenis amenorrhea yaitu primer dan sekunder. Amenorrphea primer adalah kejadian dimana seorang perempuan yang sudah berusia sampai 14 tahun belum juga mengalami haid. Hal tersebut disebabkan oleh terhambatnya perkembangan pubertas, tidak terbentuknya hormon atau tidak terbentuknya sel telur. Sedangkan bila perempuan tidak mendapatkan haid selama 3-4 kali semenjak haid terakhir, gejala itu disebut amenorrhea sekunder. Penyebabnya adalah penurunan berat badan yang drastis, olahraga yang berlebihan, stress atau depresi, kehamilan, efek dari obat tertentu dan tumor. Untuk meyakinkan penyebab gangguan ini, pemeriksaan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan tinggi badan, berat badan, payudara, rambut kemaluan, tes kehamilan, pemeriksaan penyakit tiroid dan penyakit kronis lainnya. Pengobatan amenorrhea tergantung pada penyebabnya. Biasanya dilakukan terapi hormon.
Darah haid banyak
Gangguan ini ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid, darah haid yang banyak (lebih dari 80 ml) dan haid lebih dari 8-10 hari atau siklus haid yang pendek (setiap 21 hari). Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan horman atau kanker.
Gangguan ini ditandai dengan tidak teraturnya siklus haid, darah haid yang banyak (lebih dari 80 ml) dan haid lebih dari 8-10 hari atau siklus haid yang pendek (setiap 21 hari). Gangguan ini dapat disebabkan oleh infeksi penyakit kelamin, komplikasi pada kehamilan, penyakit kronis, trauma, konsumsi obat-obatan tertentu, adanya gangguan horman atau kanker.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan secara fisik terhadap kelenjar tiroid, hati dan vagina. Selain itu dilakukan juga pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan darah, test kehamilan, fungsi tiroid dan fungsi hati atau pemeriksaan hormonal.
Pengobatan dapat dilakukan dengan suplementasi zat besi dan antiprostaglandin selama haid dan pemberian asam folat. Yang paling ditakutkan akibat keluarnya darah haid dalam jumlah yang banyak bagi setiap perempuan adalah anemia. Perdarahan yang berlebihan dapat menyebabkan tubuh menderita kekurangan darah. Oleh karenanya biasanya diberikan pula antikoagulan untuk menggumpalkan darah.
Nyeri haid
Beberapa perempuan mengalami sakit atau kram di daerah perut bagian bawah saat haid berlangsung, bahkan ada yang sampai pingsan karena tidak dapat mehanan rasa sakitnya. Gangguan seperti ini disebut dengan dysmenorrhea. Bila rasa sakit tidak disertai dengan riwayat infeksi pada panggul atau keadaan panggul normal, dinamakan dysmenorrhea primer. Gejalanya ditandai dengan rasa mual, ingin muntah, sakit kepala, nyeri punggung dan pusing. Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti dan para ahli menduga bahwa rasa sakit tersebut disebabkan oleh kontraksi otot dinding rahim.
Beberapa perempuan mengalami sakit atau kram di daerah perut bagian bawah saat haid berlangsung, bahkan ada yang sampai pingsan karena tidak dapat mehanan rasa sakitnya. Gangguan seperti ini disebut dengan dysmenorrhea. Bila rasa sakit tidak disertai dengan riwayat infeksi pada panggul atau keadaan panggul normal, dinamakan dysmenorrhea primer. Gejalanya ditandai dengan rasa mual, ingin muntah, sakit kepala, nyeri punggung dan pusing. Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui secara pasti dan para ahli menduga bahwa rasa sakit tersebut disebabkan oleh kontraksi otot dinding rahim.
Rasa sakit juga dapat disebabkan oleh peradangan pada panggul, struktur panggul yang tidak normal, pelekatan jaringan-jaringan di dalam panggul, endometriosis, tumor, polip, kista ovarium dan penggunaan alat IUD. Jenis ini dinamakan dysmenorrhea sekunder.
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi USG, laparoskopi, pemriksaan darah dan pemeriksaan vagina. Dan pengobatan dilakukan dengan memberikan obat anti peradangan untuk mencegah kram, jika tidak mempan diberikan pil estrogen selama 3-6 bulan.
Semoga Bermanfaat.
Dari berbagai sumber.